Jakarta - Dalam program WhatsApp ada banyak lambang yang bila dipakai sama sesuai perintah bisa membuat code dan mengganti penampilan text pesan.
Feature WhatsApp ini disebutkan penyesuaian text yang memberi pemakai program keuntungan untuk mengganti font dan tulisan WhatsApp untuk memberi text-nya sedikit penekanan.
Pertama, pemakai bisa mengganti font text jadi font monospace dengan manfaatkan pertanda apostrof kebalik atau backtick.
Triknya cukup dengan pilih icon backtick yang seperti terlihat apostrof kebalik. Dalam keyboard smartphone, pemakai bisa terhubung pertanda itu dengan tekan simbol apostrof sampai ada opsi backtick.
Pakai pertanda backtick antara text yang telah diketik sekitar 3x. Misalkan semacam ini: ```ketik teks```
Kemudian, font text pada program WhatsApp secara automatis akan beralih menjadi font monospace.
Selainnya mengganti font text, feature ini memberi dampak lain pada text pesan. Dampak seperti mempertebal tulisan text, memiringkan text, dan mencoret text membuat arti yang dituang dalam text jadi lebih tersampaikan.
Mempertebal text atau bolding sebagai opsi yang pas untuk mengutamakan kata atau frasa yang dikatakan. Bolding memberi text pesan yang dikirimkan terkesan mencolok dan pemakai perlu memakai pertanda bintang atau asterisk antara text atau frasa yang diharapkan. Contoh: *ketik teks*
Seterusnya, pesan yang dikirimkan akan secara automatis berwujud text tebal atau bold.
Bila pemakai ingin memiringkan text atau memakai dampak italic, pemakai perlu lakukan hal sama, tapi mengganti lambang yang dipakai dengan pertanda garis bawah atau underscore. Misalnya: _ketik teks_
Dampak italic menjadi satu diantara dampak yang bisa digunakan pemakai untuk mengutamakan arti text yang ingin dikatakan.
Paling akhir, untuk tampilkan dampak text yang diconteng atau strikethrough, pemakai masih tetap lakukan formulasi yang serupa dengan mengganti pertanda dan menyimpan lambang garis bergelombang atau tilde antara text yang ingin dikirimkan. Contoh: ~ketik teks~
Dampak strikethrough ini biasa dipakai untuk mengisyaratkan sebuah text atau frasa yang salah atau perlu diacuhkan.
Dari semua dampak yang dihidangkan feature penyesuaian text, menggaris bawah text atau underline menjadi satu diantara dampak yang tidak bisa dicicipi pemakai.
Ini karena program cuma belum masukkan feature itu, tapi pemakai masih tetap bisa menanti dan manfaatkan dampak yang telah datang.
Di lain sisi, WhatsApp mulai menggelindingkan feature group komune ke beberapa pemakai WhatsApp Android versus beta. Disampaikan oleh WABetaInfo, menurut CEO Meta Mark Zuckerberg, feature ini sebagai up-grade besar pada WhatsApp.
Mencuplik Gizchina, Jumat (26/8/2022), feature Komune WhatsApp sudah diperkembangkan setahun akhir-akhir ini. Tetapi Meta baru menyaratkan hadirnya dengan cara resmi April lalu dalam tayangan jurnalis yang menguraikan peralihan ke program perpesanan itu.
Sesudah beberapa waktu menanti hadirnya, team WhatsApp pada akhirnya mulai mengeluarkan feature itu.
Laporan WABetaInfo menyebutkan, sekarang ini WhatsApp tengah mengetes feature Komune dengan beberapa pemakai Android. Hasilnya, versus 2.22.219.3 (beta) dan 2.22.219.3 (konstan) jadi versus WhatsApp awalan yang cocok dengan feature Komune itu.
Beberapa pemakai yang terima up-date feature baru WhatsApp ini akan mendapati tab Komune baru yang gantikan tab Camera di versus WhatsApp lama.
Untuk mereka yang belum mengetahui, feature Komune ini memungkinkannya pemakai mengurus semua group yang sama-sama berkaitan secara mudah dan membuat sub-grup untuk beragam topik.
Pemakai dapat membuat 10 sub-grup dan masing-masing sub-grup bisa berisi sampai 512 anggota.
Selekasnya sesudah membuat Komune WhatsApp, secara automatis group dibikin di bawahnya. Pemakai WhatsApp, misalkan, dapat membuat Komune untuk sekolah dengan subkelompok untuk tiap kelas atau aktivitas ekskul.
Administrator atau admin, dapat mengirim informasi ke semua group untuk mencapai pemakai atau cuma group tertentu.
Masuk Komune Sama sesuai Ketertarikan
Seorang anggota komune juga dapat memilih untuk tergabung subkelompok berdasar ketertarikan mereka. Mereka bisa juga tinggalkan subgrup kapan saja mereka ingin tanpa tinggalkan komune tersebut.
Komune WhatsApp memungkinkannya pemakai memblok beberapa orang tertentu, memberikan laporan penyimpangan, dan kekuatan yang lain.
Komune bisa juga berperan sebagai percakapan biasa dan chat-nya akan diberi enkripsi end-to-end.
Bila pengetesan feature baru ini sukses, WhatsApp akan selekasnya membuat peranan Komune ini ada untuk semua pemakainya dalam beberapa minggu kedepan.
Permudah Komunikasi
Dalam info resminya, Komune akan memudahkan administrator membagi info ke komunitasnya.
Dalam kerangka sekolah misalkan, Komune akan memudahkan kepala sekolah untuk membagi info penting ke semuanya orang tua siswa dan membuat group berdasar kelas atau aktivitas ekstrakurikuler.
"WhatsApp sedang membuat beberapa kenaikan pada group di WhatsApp, baik group itu ialah sisi dari Komune ataulah bukan," kata faksi WhatsApp.
Baca juga:
